Pelajaran dari desentralisasi kehutanan: mencari tata kelola yang baik dan berkeadilan di Asia-Pasifik
Desentralisasi kewenangan atas hutan di belahan dunia saat ini sedang berjalan cepat, disertai implikasi positif dan negatif bagi masyarakat dan hutan itu sendiri. Penelitian terbaru dari beberapa negara di Wilayah Asia-Pasifik dalam buku ini menyajikan pengalaman desentralisasi yang sangat kaya dan beragam, sehingga bisa menjadi pelajaran berharga bagi wilayah lain. Dimulai dengan tinjauan sejarah dan geografi, bab-bab selanjutnya dalam buku ini mengulas secara mendalam negara-negara di wilayah ini.
Perencanaan konsultatif menuju tata kelola hutan yang efektif: studi kasus Malaysia dan Indonesia
Pengelolaan sumberdaya hutan di era desentralisasi: pelajaran yang dipetik dari hutan penelitian Malinau, Kalimantan Timur, Indonesia
Pembalakan ramah lingkungan: Manfaat dan hambatan
Policies and governance structures in woodlands of Southern Africa
Políticas públicas que afectan el manejo forestal comunitario
Politik desentralisasi: hutan, kekuasaan dan rakyat
Potensi tumbuhan dan hewan lokal untuk rehabilitasi areal bekas tebangan KOPERMAS dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Adat
Principles, criteria and indicators: applying Ockham’s Razor to the people-forestry link
This concept paper addresses those elements in the people-forest interface which we perceive as critical to sustainable forest management, based on our own training and experience, as well as two field tests of the conceptual framework (in Kalimantan and Côte d'Ivoire ). Initially, we define our use of important terms, like sustainability, well being/needs, and people; and make clear some of our assumptions.